Negeri Krisis Pemimpin

1054486_600
Source: http://glebwiktorow.livejournal.com/80671.html
Setelah otonomi
kebodohan tumbuh satu-satu
lama-lama jadi hutan
ke laut mengalir bagai banjir bandang
ke daratan kebodohan itu kembali seperti tsunami 
kebodohan menjadi lumrah

Negeriku darurat epidemik tuna pikir
napsu penguasa makin besar
makin birahi korupsi
makin birahi proyek raksasa
naiknya pendapatan hasil reformasi pajak
(mau) digunakan untuk patung dan jembatan megah
proyek tanpa visi pengentasan kemiskinan
tanpa visi pengentasan buta huruf
tanpa visi pencegahan kematian ibu anak

Negeriku darurat epidemik tuna pikir 
rakyat busung lapar dan miskin
pempimpin-pemimpin tuna pikir itu bangun patung megah
pempimpin-pemimpin tuna pikir itu bangun jembatan melintasi hutan
pempimpin-pemimpin tuna pikir itu bangun jembatan melintasi laut 
ahhh, mereka makin kaya saja
mampu membeli pesawat terbang pribadi

Negeriku oversupply pemimpin tuna pikir
rakyatnya laris di jual mafia trafficking 
jembatan laut dan patung-patung tinggi solusinya
aktivis LSM diam seribu bahasa
melawan rejim rakus anggaran tidak lagi menjadi agenda aktivis
sibuk mengerjakan proyek tuan-nyonya dari utara
sibuk menjadi konsultant pilkada

Negeriku darurat kebodohan
sedangkan para calon pemimpin yang mengaku cerdas
hanya mampu menyembah jagoannya yang seagama
hanya mampu baper soal pilkada ibu kota
alim ulama membius umat dengan ayat-ayat kitab suci
pemuda gereja bangga selfie dengan si tuna pikir nan korup
dpr dprd perlahan-lahan terkena virus tuna pikir 

Negeriku darurat kebodohan
pemimpin tuna pikir tersebar bagai kanker di semua sudut
seperti penyakit menular menjangkiti 
seperti ruh jahat merasuk
kebodohan bertemu kuasa
pilkada di negeriku senilai triliunan
investasi politik lahirkan penguasa yang tuna pikir
mesin politik hanya mampu mereproduksi penguasa bermental zombie
yang dikuasai naluri perut saja dan 
kalau demokrasi melahirkan pemimpin yang tuna pikir dan baper saja
saatnya rakyat harus bersuara!

Oleh NN, April 2017

Leave a comment